Advertisemen
Wakil calon presiden pendamping Presiden Joko Widodo atau Pak Jokowi nomor 01 Kiai Ma`ruf Amin telah berjanji untuk membuat Indonesia bebas dari konflik ideologi pada tahun 2024 mendatang jika dirinya dan Bapak Jokowi terpilih dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019 yang akan datang.
Tidak ada lagi konflik ideologi pada tahun 2024. Kami akan kembali ke dasar, yayasan yang melambangkan Pancasila," kata Kiai Ma'ruf Amin selama kunjungannya di Pesantren Al Muhajirin, Purwakarta, Jawa Barat, pada hari Rabu, 3 Oktober 2018.
Menurut Ma'ruf Amin, keyakinan radikal seperti khalifah harus dihilangkan di Indonesia karena Pancasila adalah ideologi negara sejak memproklamirkan kemerdekaan.
Bagi nasionalis, Pancasila merupakan kebangsaan agama. Untuk komunitas Muslim, Pancasila adalah kebangsaan tauhid (keesaan konsep monoteisme dalam Islam), Kiai Ma'ruf Amin mencatat.
Ketika ditanya tentang apakah khalifah (sistem politik dalam Islam) adalah ajaran Islam atau tidak, Ma'ruf Amin menjawab ya. Namun, negara Indonesia adalah negara Kesatuan Republik Indonesia (RI). Kami tidak menolak kekhalifahan, tetapi itu sudah ditolak karena melanggar perjanjian, Ma'ruf Amin menggarisbawahi.
Upaya untuk mengembangkan negara Indonesia sebagai negara Islam telah terjadi dan mencapai puncaknya pada tahun 1950 oleh Darul Islam atau Tentara Islam Indonesia (DI / TII). Ma'ruf Amin bertekad untuk mendukung Presiden Jokowi memecahkan isu keragaman terkait ideologi bangsa jika terpilih pada tahun depan.
Dia menyebutkan kedua ideologi Republik Indonesia tidak boleh diperdebatkan. Apalagi, UUD 1945 dan Pancasila tidak menentang nilai-nilai Islam.
Advertisemen